Thursday, November 1, 2012

Pengaruh Dimensi Kualitas Layanan terhadap Tingkat Kepuasan Nasabah PT. Bank Mega Tbk Cabang Makassar. (Ket. Y = Kepuasan nasabah, X1 = Tangible, X2 = Reliability , X3 = Responsiveness, X4 = Assurance, X5 = Empathy) (86)

BAB I 
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang
Lembaga perbankan sebagai salah satu lembaga keuangan yang ada di negara kita memiliki peran yang sangat penting, yaitu sebagai penunjang kegiatan roda perekonomian nasional dan sebagai pendukung laju pertumbuhan ekonomi terutama untuk memacu perbangunan nasional. Saat ini lembaga keuangan merupakan salah satu tulang punggung Negara dalam menstabilkan kondisi keuangan. Perbankan dalam operasionalnya dengan menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan selanjutnya disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman. Melihat peran pokok perbankan yang penting sebagai lembaga perantara keuangan seperti yang telah dijelaskan, maka hal dasar yang sangat dibutuhkan oleh pihak perbankan saat ini unttk dapat menjalankan peran penting tersebut adalah kepercayaan dan keyakinan dari masyarakat atas dunia perbankan.
 
Kepercayaan yang dimaksud adalah masyarakat tidak hanya mempercayai akan fungsi dan peran dari perbankan itu sendiri, tetapi bagaimana perbankan itu mampu melayani nasabah dan masyarakat dan menjadi suatu kesatuan kemitraan yang saling membutuhkan sehingga kepercayaan yang masyarakat berikan untuk dapat menyimpan dananya serta bank dapat memberikaan suatu perlindungan dan jaminan atas dana  tersebut.
Disamping itu, pihak perbankan juga mengharapkan masyarakat dapat percaya bahwa bank akan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dalam hal keuangan baik itu masalah pendanaan maupun pembiayaan. Itulah sebabnya saat ini pihak perbankan berlomba-lomba untuk selalu dapat memberikan pelayanan yang terbaik dan memuaskan bagi setiap kalangan masyarakat yang akan mampu yang telah berhubungan dengan dunia perbankan.

Pelayanan prima (service excellent) bagi nasabah, di luar kinerja dan indikator keuangan, seperti total asset, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio), kredit bermasalah (Non Performing Loans), dan Loan To Deposit Ratio, merupakan faktor yang menjadi pertimbangan dalam memilih bank. Faktor pelayanan menjadi begitu sangat penting ketika persaingan antar bank kian ketat. Seperti yang terjadi saat ini, ketatnya regulasi perbankan, adanya tuntutan internasional nuntuk mengadopsi praktek good governance, dan standar perbankan internasional semacam basel II Accord mendorong bank-bank melakukan pembenahan baik dari segi operasional maupun manajemen resiko.
Ketatnya regulasi tersebut juga berdampak pada sisi penyaluran kredit kepada pihak ketiga. Dari sisi penghimpunan dana pun tidaklah mudah bagi bank untuk mendapatkan nasabah, baik untuk produk tabungan maupun produk deposito sehingga bank harus bersaing ketat dalam memberikan pelayanan agar tetap dapat mempertahanankan nasabah lama dan berusaha mendapatkan nasabah yang baru.
Kualitas layanan adalah salah satu atribut penting dalam industri jasa, seperti perbankan, di samping masalah keamanan dan kepastian, serta harga (yang sesuai dengan kualitas). Pelayanan yang berkualitas tentu saja tidak sebatas senyum ramah dari petugas teller  atau customer service saja tetapi lebih dari itu.
Menurut Parasuraman et.al (dalam lupiyoadi, 2006) ada lima dimensi yang relevan untuk menjelaskan kualitas pelayanan yang di kenal dengan model SERVQUAL yaitu reliability, responsiveness, assurance, empathy, dantangibles. Kelima dimensi kualitas pelayanan tersebut merupakan kunci utama untuk meningkatkan kepuasan nasabah yang pada akhirnya berujung pada loyalitas nasabah.
Pengalaman membuktikan, nasabah-nasabah yang puas dan loyal akan membangun customer based yang lebih kokoh buat masa depan sebuah bank. Dengan memperbesar customer based diharapkan nasabah tidak rentan menghadapi perubahan suku bunga dan bank pun masih bisa memperoleh margin yang baik. Pada akhirnya bank yang sehat dan kokoh akan memberi dampak yang positif bagi perekonomian nasional.
Sektor perbankan mempunyai posisi yang strategis sebagai lembaga intermediasi yang menunjang perekonomian nasional. Oleh karena itu peranan perbankan nasional termasuk perbankan syariah perlu di tingkatkan sesuai fungsinya dalam menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat, serta memberikan pelayanan jasa perbankan lainnya.
Sejalan dengan upaya restrukturuksasi perbankan yang sedang dilaksanakan dewasa ini, pemerintah telah mengambil langkah-langkah untuk membangun kembali sistem perbankan yang sehat dalam rangka mendukung program pemulihan dan kebangkitan ekonomi nasional. Salah satu upaya yang di lakukan untuk mengoptimalkan fungsi sistem perbankan adalah pengembangan sistem perbankan syariah.
Dengan di berlakukannya Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan, perbankan syariah mendapat kesempatan yang lebih luas untuk menyelenggarakan kegiatan usaha, termasuk pemberian kesempatan kepada bank umum konvensional untuk membuka kantor cabangnya yang khusus melakukan kegiatan berdasarkan prinsip syariah. Pemberian kesempatan pembukaan cabang berdasarkan prinsip syariah dilakukan dalam upaya meningkatkan jaringan perbankan syariah yang di lakukan secara bersamaan dengan upaya pemberdayaan perbankan syariah yang sudah ada. Dengan upaya tersebut diharapkan akan mendorong perluasan jaringan kantor, pengembangan pasar uang antar bank syariah, peningkatan kualitas sumberdaya manusia, dan kinerja bank syariah yang akhirnya akan menunjang pembentukan landasan perekonomian yang lebih tangguh.
PT. Bank Mega Tbk Cabang Makassar yang merupakan salah satu perusahaan jasa perbankan yang melayani penghimpunan maupun peminjaman dana baik berupa setoran tunai, pengiriman uang, giro, deposito, tabungan, maupun perkreditan. Bank Mega memiliki jaringan hampir di seluruh nusantara yang berkantor pusat di Jakarta. PT. Bank Mega Tbk Cabang Makassar dalam memberikan pelayanan kepada nasabahnya berpedoman pada standar layanan Bank yang ditetapkan di kantor pusat bank Mega. Oleh karena itu, Bank Mega yang peduli dengan kualitas dan layanan dan kepuasaan nasabahnya. Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada PT. Bank Mega Tbk Cabang Makassar dalam bentuk penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Dimensi Kualitas Layanan Terhadap Tingkat Kepuasaan Nasabah PT. Bank Mega (Persero) Tbk. Cabang Makassar”.

Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Analisis Segmentasi Mobil Toyota Avanza Terhadap Peningkatan Penjualan Pada Pt. Hadji Kalla Cabang Bulukumba ( Ket.: Y = Penjualan, X1 = Jenis Produk, X2 = Gaya Hidup, X3 = Saluran Distribusi) (85)

B A B  I
P E N D A H U L U A N


1.1. Latar Belakang
Perusahaaan sebagai salah satu lembaga perekonomian  dituntut  secara aktif di dalam pelaksanaan pembangunan. Melalui aktivitas  ekonomi, perusahaan dapat memberikan pelayanan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang beraneka ragam, baik kebutuhan akan pelayanan jasa maupun kebutuhan akan produk/barang. Bagi  perusahaan yang menghasilkan produk, tak pelak lagi produk tersebut  memegang peranan penting jika dikaitkan dengan tujuan perusahaan.
Pada dasarnya perusahaan mengarahkan tujuannya untuk  memperoleh keuntungan yang optimal dan menjalankan operasi perusahaan secara kontinyu. Untuk memperoleh keuntungan dari setiap  aktivitas yang dilakukan perusahaan, maka perusahaan melakukan berbagai usaha dan strategi segmentasi pasar. Usaha yang dilakukan perusahaan antara lain menekan biaya produk dan biaya pemasaran,  memproduksi produk-produk yang banyak diminati konsumen, meningkatkan mutu produk, menjual produk dengan harga yang   terjangkau, pemberian pelayanan yang baik, dan sebagainya. Sedangkan strategi segmentasi pasar yang dilakukan adalah strategi pasar regional dan strategi pasar nasional.
Strategi segmentasi pasar ini adalah salah satu dari beberapa  kegiatan manajemen yang mempunyai peranan yang sangat penting sebab merupakan penunjang langsung terhadap kegiatan perusahaan untuk memperoleh laba yang optimal dari hasil penjualan yang maksimal dan dengan biaya tertentu. Strategi segmentasi pasar merupakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan omzet penjualan.

Dalam rangka mencapai penjualan yang maksimal, maka produk yang ditawarkan kepada konsumen harus dapat memenuhi kebutuhan dan selera konsumen dengan memperhatikan tingkat ekonomi masyarakat.
PT. Hadji Kalla Cabang Bulukumba merupakan perusahaan  yang bergerak di bidang jasa penjualan kendaraan. Karena itu, strategi segmentasi pasar sangat diperlukan oleh PT. Hadji Kalla Cabang Bulukumba dalam memasarkan kendaraan. Untuk itu perlu diketahui strategi dan kebijaksanaan bagaimana yang harus ditempuh perusahaan, sehubungan dengan pemasaran kendaraan dalam menjangkau konsumen. 
Peranan pemasaran sangat menentukan dalam memasarkan  kendaraan ini agar dapat sampai ke tangan konsumen akhir. Hal ini disebabkan karena kendaraan ini bukan saja dibutuhkan untuk  segolongan kecil masyarakat tetapi untuk semua golongan dalam masyarakat.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk  memilih judul "Analisis Segmentasi Mobil Toyota Avanza Terhadap Peningkatan Penjualan pada PT. Hadji Kalla Cabang Bulukumba". 
Menurut Manullang (2004:470), segmentasi pasar adalah suatu aduan yang dibangun dengan membaurkan berbagai  masukan (produk, saluran pemasaran, dan sistem distribusi fisik, pengiklanan,  kewiraniagaan, gaya hidup, promosi lain dan harga).      

Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pengaruh Program Diklat, Motivasi Kerja Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bank Bpd .... (Ket : Y= Kinerja Karyawan, X1 = Program Diklat , X2 = Motivasi, X3 = Budaya Organisasi ) (84)

Kondisi perbankan yang akhir-akhir ini masih sulit diprediksi, memaksa setiap manajemen bank untuk menetapkan berbagai langkah dan kebijakannya dengan lebih seksama agar setiap target yang telah ditentukan dapat dicapai dengan baik. Dua hal pokok yang sangat dominan mempengaruhi kebijakan perbankan secara umum adalah adanya perkembangan Non Performing Loan yang cenderung semakin meningkat tajam dan adanya indikasi Negative Spread yang hampir-hampir sukar dihindari operasional perbankan. Dalam kondisi seperti demikian, maka sangat diperlukan sekali suatu performance karyawan dalam meningkatkan produktivitas kerja yang pada akhirnya menimbulkan motivasi kerja tersendiri bagi karyawan melalui adanya pandangan kesamaan akan budaya organisasi, serta program diklat yang baik. Hal ini dimaksudkan dan bertujuan dalam mengantisipasi berbagai kesulitan dalam menyesuaikan dengan berbagai kebijakan yang harus ditempuh guna mencapai suatu kategori bank yang baik.

            Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh dari variabel program diklat, motivasi kerja dan budaya organisasi dalam peningkatan kinerja karyawan. Penelitian ini bersifat verifikatif dan deskriptif yang dilakukan di BPD Kaltim. Populasi dalam penelitian adalah para karyawan BPD Kaltim pada bagian pemasaran, kredit dan costomer service. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode proporsional stratified random sampling, dan Tehnik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda (multiple linier regression).

            Hasil penelitian menunjukkan variabel program diklat, motivasi kerja dan budaya organisasi secara bersama-sama mempengaruhi kinerja karyawan di BPD Kaltim. Dan secara umum budaya organisasi merupakan faktor yang sangat penting terhadap peningkatan kinerja karyawan di BPD Kaltim, karena budaya organisasi di BPD Kaltim telah menjadi sistem yang mendorong meningkatkan kinerja karyawan.
­­­­­­­­­­­­­­­­­_____________________
­­­­­­­­­­­­­­­­­Kata kunci : Program diklat, motivasi kerja, budaya organisasi, kinerja karyawan

Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Tuesday, October 30, 2012

Beberapa Faktor Bauran Pemasaran Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Mengirim Wesel Dikantor Pos …… (Ket : X1 = produk, X2 = promosi, X3 = pelayanan, X4 = harga, X5 = lokasi dan Y = keputusan mengirim) (83)

BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Dewasa ini tengahterjadi dinamika perkembangan ekonomi yang sangat cepat.  Hal ini  merupakan  dampak  langsung  dari  globalisasi  ekonomi  dunia, terutama dengan adanya revolusiteknologi dibidang informasi, komunikasi, dan transportasi. Dengan semakin maju dan  meningkatnya perkembanganteknologi serta  kebutuhan  manusia  maka semakin  besar  pula   pengaruhnya  terhadap perekonomian dunia termasuk Indonesia.

Sektor komunikasi selain potensi sebagai sumber pendapatan diluar minyak dan gas bumi  jugamempunyai potensi ekonomi lain diantaranya, menciptakan lapangan kerja. Bauran pemasaran merupakan alat bagi marketer yang terdiri dari berbagai elemen            program  pemasaran  yang  perlu  dipertimbangkan  agar  implementasi strategi  pemasaran dan   positioning  yang  ditetapkan  dapat  berjalan  sukses (Lupioadi, 2001 : 58).

Bauran pemasaran pada produk barangberbeda dengan bauranpemasaran untuk produk jasa. Hal ini terkait dengan perbedaan karakteristik barang dan jasa. Bauran pemasaran  produk   mencakup  4P  yaitu  product,  price,  place,  dan promotion, tapi untukjasa keempat hal tersebut masih dirasakurang mencukupi para ahli pemasaranmenambahkan tiga unsurlagi people, processdan customer service. Ketiga hal ini terkaitdengan sifat jasa dimana produksi hingga konsumsi merupakan suatu rangkaianyang tidak dapat dipisahkan dan mengikutsertakan konsumen dan pembeli jasa secara langsung (meski tidak untuk semua jenis jasa). Sebagai suatu bauran elemen elemen tersebutsaling mempengaruhi satu sama lainsehingga bila salah satu tidak tepat pengorganisasiannya akan mempengaruhi strategi pemasaran secara keseluruhan. Sesuaidengan  pendapat dari (Tjiptono, 2005: 43) yang menyatakanbahwa keputusan pembelianproduk jasa dipengaruhi oleh unsur – unsur bauran pemasaran.

Produk  adalah  merupakan  keseluruhan  konsep  objek  atau  proses  yang memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsumen dalam hal ini produk dapat berupa apa saja baik berupa barang atau jasa. Konsumen yang mendapat kepuasan atas produk yang dibelinyacenderung melakukanpembelian ulang produk yang sama dan mereka akan lebih menyukai produk yang  menawarkanmutu, kinerja dan pelengkap inovatif yang terbaik.

Harga yang ditetapkan oleh perusahaan akan menarik sejumlah permintaan yang berlainan,  terlebih  produk  yang  ditawarkan  perusahaan  adalah  produk sekunder yang jumlah  permintaannyaelastis terhadapharga. Harga sebaiknya tidak terlalu tinggi atau rendah, bila harga rendah tidak menguntungkan dan bila harga tinggi akan berpengaruh pada permintaan dan posisi persaingan. Meskipun harga  ditetapkan  tinggi,  apabila konsumen  yang  bersangkutan  benar   benar membutuhkan dan menginginkan pelayanan jasa ini maka  konsumen akan tetap mengkonsumsinya.

Keberadaan lokasi yang mudah dijangkau akan menjadi pertimbangan dan faktor pendorong seorang konsumen untuk membeli. Karena biasanya konsumen akan  merasa malas  untuk  mendatangi  sebuah  perusahaan  bila  keberadaan perusahaan itu  sulit dijangkau, apalagimembeli jasa yang bersangkutan. Sesuai dengan pendapat (swasta dan Handoko,  1997:119)tentang strategi pemasaran yang  selalu  berkembang  sejalan denga gerak  perusahaan  dan  perubahan lingkungan pemasarannya serta perubahan perilakunya dalam membeli.

Promosi sangat erat kaitannya dengan keputusan pembelian yang dilakukan oleh     konsumen.     Dengan       promosi      yang         berulang  –ulang             akan  dapat menumbuhkan tanggapandari konsumen atau menimbulkan dorongan dorongan yang kuat dalam diri konsumen untuk memperoleh nilai atau manfaat dari produk baik barang ataupun jasa yang ditawarkan. Sesuai pendapat dari (Watson dalam swasta dan Handoko, 1997:34)  menjelaskan bila perusahaan ingin memperoleh tanggapan       dari konsumen   tentang produknya,  maka        perusahaan         harus mengadakan periklanan terus menerus.
Pelayanan  adalah   salah   satu   cara   agar   penjualan   jasa   lebih   unggul dibandingkan pesaingnya. Dengan memberikan pelayanan yang berkualitas dan bermutu suatuperusahaan dapat menarik konsumen untuk menggunakan produk baik berupa barang dan jasa. Bila jasa yang mereka nikmati ternyata berada jauh dibawah jasa yang mereka harapkan,  konsumen akan lebih kehilangan minat terhadap pemberi jasa tersebut,sebaliknya jasa yang mereka harapkan memenuhi atau  melebihi  tingkat  kepentingan mereka  akan  cenderung  memakai  kembali produk jasa tersebut.

Syarat  yang  harus  dipenuhi  oleh  perusahaan  agar  dapat  sukses  dalam persaingan adalah berusaha mencapai   tujuan    untuk    menciptakan   dan mempertahankan pelanggan(Tjiptono, 2002 : 19). Agar tujuan tersebut tercapai maka  perusahaan harusberupaya menghasilkan dan menyampaikan barangatau jasa yang diinginkan konsumen serta harus mampu memahami perilaku konsumen pada pasar sasarannya.

Perilaku konsumen dalam proses pengambilan keputusan pembelian jasa meliputi kegiatan yang terdiri dari tahap melakukanpermintaan terhadap jasa dan tahap  penyerahan jasa  dari  produsen  ke  konsumen,  seorang  konsumen  dalam mengkonsumsi produk jasa akan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Factor faktor yang  mempengaruhi  konsumen  untuk mengkonsumsi  produk  jasa  diantaranya kebutuhan terhadap keberadaan produk jasa yang dikehendaki, sertakeyakinan untuk mendapatkan produk jasa yang dikehendaki. Di samping itu unsur unsur eksternal misalnya faktor produk, harga, lokasi, promoasi, pelayanan juga sangat mempengaruhi  keputusan  konsumen  untuk  mengkonsumsi  produk jasa  yang ditawarkan.

PT. Pos merupakan perusahaanperseorangan (Persero)yang bergerak dalam bidang pengelolaan sarana komunikasiyang mengutamakan pelayananterhadap pelanggan, karena perusahaan  tersebut  merupakan  perusahaan  yang  bergerak dalam bidang jasa yang senantiasa  berupaya untuk meningkatkan mutu layanan yang berorientasi kepada kepuasanpelanggan  dengan memperhatikan efisiensi, efektivitas,  dan  produktivitas  sumber  daya serta   kemampuan   usaha  melalui pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pengiriman uang melalui wesel adalah salah satu bentuk jasa yang diberikan oleh kantor  posselain pengiriman surat dan barang, tapi saat ini bisnis wesel sedang menghadapi ujian berat, disamping kendala dari dalam perusahaan yaitu keterlambatan dalam pengiriman kepada konsumen juga karena persaingan yang cukup ketat dengan bank  swastaatau negeri yang memberikan layanantransfer uang lewat ATM juga pemberian kartu kredit yang dapat mempermudah nasabah.

Pada tahun 2000 ke tahun 2001 jumlah pengirim weselmengalami penurunan sebesar1.311.262 lembar, tahun 2001 ke  tahun  2002turun lagi sebesar188.904 lembar, kemudian tahun 2002 ke tahun  2003 ada penurunan jumlah pengirim sebesar302.000 lembar, dan tahun  2003  ke  tahun  2004  turun lagi  sebesar  617  lembar.  Kenaikan  jumlah pengirim wesel dirasa belum maksimal oleh kantor pos karena kenaikannya belum stabil.

Penyebab hal  tersebut  adalah  keluarnya  pelanggan  disamping  juga  sulit memperoleh  pelanggan  baru.  Mereka  beranggapan  bahwa  dengan  mentransfer lewat bank pengiriman uang  lebihcepat, aman sampai tujuan, pengiriman data bisa dilakukan lewat telepon.

Kantor pos sendiri menyadarimasih banyak yang harus dibenahi dalam pengiriman wesel.Akan tetapi kantorpos tidak mau menyerah begitusaja, dan tetap berusahauntuk survive ditengahpersaingan yang cukup ketat agar diwaktu yang akan datang mampu menjaga dan mempertahankan loyalitas pelanggan dan menaikkan volume penjualan.

Berdasarkan   alasan   diatas   maka   peneliti   tertarik   untuk   mengadakan penelitian dengan judul “Beberapa faktor bauran pemasaran yang mempengaruhi keputusan konsumen mengirimwesel di Kantor Pos II Semarang”.

Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Tingkat Kualitas Pelayanan Jasa Pada Pt. Citra Van Titipan Kilat Bandung Tahun 2007 (82)

BAB I 
PENDAHULUAN 

1.1       Latar Belakang Penelitian

Perusahaan pada era globalisasi saat ini menuntut adanya peningkatan manajemen sumber daya yang handal untuk mendukung bisnisnya, mengingat daya saing dan tekanan kompetisi saat ini yang semakin ketat. Oleh karena itu peningkatan keuntungan bukan semata-mata menjadi satu-satunya indikasi kemajuan perusahaan. Perkembangan suatu bisnis atau perusahaan juga harus dilihat dari segi ekonomi, politik, lingkungan sosial, dan teknologi serta kemampuan karyawan dalam mengatasi permasalahan yang terjadi di dalam perusahaan untuk menjamin terhindar dari pertumbuhan yang statis.
Manusia merupakan salah satu kunci keberhasilan suatu perusahaan untuk terus tumbuh dan berkembang guna mencapai goalsyang telah ditetapkan. Sistem pengukuran kinerja yang diterapkan oleh perusahaan mempunyai dampak yang sangat besar terhadap perilaku manusia didalam maupun diluar organisasi. Pada awal abad dua puluh, sistem pengukuran kinerja yang bersifat keuangan dianggap mempunyai peran penting dalam memacu pertumbuhan perusahaan. Namun sekarang ukuran finansial tidak lagi dapat mencukupi untuk menuntun dan mengevaluasi perusahaan melalui lingkungan yang kompetitif. Agar tetap memiliki keunggulan yang kompetitif sehingga dapat terus berkompetisi dalam lingkungan bisnis yang kompleks, maka perusahaan harus benar-benar memfokuskan pada visi-misi-strategi sehingga menjadi proses transformasi kepada tujuan strategis, ukuran, target, dan program kerja yang memberi para eksekutif kerangka kerja yang komprehensif untuk menerjemahkan visi dan strategi perusahaan ke dalam seperangkat ukuran kinerja yang terpadu.
Demi mempertahankan pelanggan dan mendapatkan pelanggan baru diperlukan suatu inovasi atas strategi bisnis yang akan ditetapkan dan diimplementasikan. Inovasi tersebut harus dirasakan sebagai sesuatu yang baru dan berbeda dari yang lain (pesaing). Adapun implementasi inovasi atas strategi dapat berjalan dengan baik apabila ditunjang oleh time scheduling dan action plan yang tepat. Perusahaan dapat melakukan peningkatan melalui strategi pemasaran, dimana strategi pemasaran yang tepat dalam menghadapi permasalahan adalah dengan mengetahui tingkat kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen dapat terpenuhi apabila pelayanan yang diberikan oleh perusahaan telah sesuai atau melebihi harapan pelanggan.

Pendayagunaan pegawai  tidak hanya difokuskan kepada pengurangan biaya tenaga kerja, tetapi juga kepada bagaimana meningkatkan kualitas, mengurangi siklus waktu produksi, dan kebutuhan pemuasan pelanggan. Untuk  kegiatan ini, pegawai membutuhkan data untuk kinerja mereka, misalnya; produk rusak,  pengerjaan kembali produk cacat,  sisa bahan, pengiriman tepat waktu,  waktu pelayanan langganan, dan produk yang dikembalikan oleh konsumen.
Masalah kualitas menjadi sangat penting karena didasarkan pada pertimbangan :
1.      Konsumen dihadapkan pada banyak pilihan produk yang ditawarkan oleh perusahaan lain.
2.      Konsumen akan memilih produk sesuai dengan standar mutu, harga yang wajar, dan waktu pemenuhan kebutuhan yang tepat
3.      Persaingan antar perusahaan semakin ketat dan untuk memenangkan persaingan tersebut maka produk yang dihasilkan oleh perusahaan harus berkualitas
TIKI sebagai salah satu perusahaan jasa pengiriman harus mampu bertahan dari perkembangan zaman dengan cara meningkatkan kualitas pelayanan demi terciptanya kepuasan konsumen, oleh karena itu TIKI mempunyai konsep bisnis berupa jasa pengiriman barang maupun uang ke tempat yang menjadi tujuannya, dengan berusaha untuk terus mendekatkan diri dengan para konsumennya.
Adapun perkembangan TIKI dilihat dari kepemilikan asset gedung yaitu:
1.      TIKI Otto Iskandardinata No. 471-473, sebagai kantor utama di Bandung yang berfungsi sebagai tempat untuk melakukan pengiriman barang-barang/ uang ke luar kota Bandung (operasional outgoing), penerimaan gerai, penerimaan tunai/ kredit, bagian keuangan dan sales, bina bank agen, bagian klaim customer service dan POD (Proof Of Delivery) Outgoing yaitu menginput surat tanda terima terhadap barang atau uang yang terkirim.
2.      TIKI Kopo sebagai kantor cabang pembantu 1 (satu), mempunyai fungsi sebagai tempat untuk menampung barang-barang/ uang yang dikirim dari luar kota Bandung dan melakukan pengantaran ke lokasi tujuan (operasional Incoming) dan POD (Proof Of Delivery) Incoming yaitu untuk menginput surat tanda terima terhadap barang atau uang yang telah dikirim.
3.      TIKI Buah Batu sebagai kantor cabang pembantu 2 (dua), yang berfungsi sebagai tempat bagian umum termasuk didalamnya bagian personalia dan kesekretariatan, dan bagian logistik yang mengatur segala kebutuhan logistik.
Saat ini TIKI mempunyai 58 Gerai yang tersebar di lima wilayah kota Bandung yaitu:
Wilayah
Jumlah Gerai
Bandung Timur
21
Bandung Barat
12
Bandung Selatan
7
Bandung Utara
11
Bandung Tengah
7
Tabel  1.1
Jumlah Gerai di Bandung

TIKI membagi pelanggan ke dalam dua bagian menurut jenis kepentingannya yaitu Pelanggan Incomingdan Pelanggan Outgoing 
1.      Pelanggan Incomingyaitu Pelanggan yang melakukan penerimaan baik barang maupun uang dari luar kota ke Bandung
Jumlah pelanggan Incoming sebanyak 6000 penerimaan/ bulan
2.      Pelanggan Outgoingyaitu pelanggan yang melakukan pengiriman barang maupun uang dari Bandung ke luar kota
Keterangan
Jumlah Transaksi/ Bulan
Relasi Tunai
19000
Relasi Kredit
15000
Relasi Tagih Besok

~ Individu
4000
~ Corporate
500
Relasi Agen
19000
Tabel 1.2
Jumlah pelanggan
Permasalahan yang terjadi sekarang ini adalah adanya persaingan dalam ketepatan waktu yang dijanjikan antar perusahaan pengiriman. Mereka berlomba-lomba mendapatkan pelanggan yang banyak dengan cara memberikan tarif yang murah dan jaminan ketepatan waktu pengiriman. Padahal dengan banyaknya gerai-gerai yang tersebar di seluruh pelosok kota Bandung, TIKI seharusnya menjadi perusahaan panutan bagi perusahaan pengiriman yang menjadi kompetitornya seperti TIKI JNE, Pandusiwi, Dakota Cargo, dll. Karena TIKI telah mengetahui kondisi lingkungan Indonesia umumnya dan kondisi Bandung khususnya lebih awal. Tetapi kenyataannya tidak demikian dan terlihat bahwa perusahaan kurang memperhatikan peningkatan kualitas pelayanan yang seharusnya dilakukan oleh pihak perusahaan. Agar perusahaan dapat menguasai dan mendominasi pasar (market leader), maka yang perlu diketahui saat ini yaitu apakah kualitas pelayanan yang diberikan oleh perusahaan telah sesuai dengan harapan pelanggan atau belum.
Hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan pengiriman khususnya TIKI adalah bagaimana cara memberikan kualitas pelayanan yang sesuai atau melebihi customer expectation dengan memperhatikan waktu pengiriman dan pelayanan
Atas dasar hal tersebut, penulis melakukan penelitian terhadap  kualitas pelayanan yang diberikan TIKI apakah telah sesuai dengan harapan konsumen atau tidak. Pemilihan kota Bandung lebih didasarkan pada kemudahan akses yang dapat dilakukan. Oleh karena itu maka penulis akan melakukan penelitian dengan judul “Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Tingkat Kualitas Pelayanan Jasa Pada PT. Citra Van Titipan Kilat di Bandung Tahun 2007”

Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini