Tuesday, October 30, 2012

Beberapa Faktor Bauran Pemasaran Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Mengirim Wesel Dikantor Pos …… (Ket : X1 = produk, X2 = promosi, X3 = pelayanan, X4 = harga, X5 = lokasi dan Y = keputusan mengirim) (83)

BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Dewasa ini tengahterjadi dinamika perkembangan ekonomi yang sangat cepat.  Hal ini  merupakan  dampak  langsung  dari  globalisasi  ekonomi  dunia, terutama dengan adanya revolusiteknologi dibidang informasi, komunikasi, dan transportasi. Dengan semakin maju dan  meningkatnya perkembanganteknologi serta  kebutuhan  manusia  maka semakin  besar  pula   pengaruhnya  terhadap perekonomian dunia termasuk Indonesia.

Sektor komunikasi selain potensi sebagai sumber pendapatan diluar minyak dan gas bumi  jugamempunyai potensi ekonomi lain diantaranya, menciptakan lapangan kerja. Bauran pemasaran merupakan alat bagi marketer yang terdiri dari berbagai elemen            program  pemasaran  yang  perlu  dipertimbangkan  agar  implementasi strategi  pemasaran dan   positioning  yang  ditetapkan  dapat  berjalan  sukses (Lupioadi, 2001 : 58).

Bauran pemasaran pada produk barangberbeda dengan bauranpemasaran untuk produk jasa. Hal ini terkait dengan perbedaan karakteristik barang dan jasa. Bauran pemasaran  produk   mencakup  4P  yaitu  product,  price,  place,  dan promotion, tapi untukjasa keempat hal tersebut masih dirasakurang mencukupi para ahli pemasaranmenambahkan tiga unsurlagi people, processdan customer service. Ketiga hal ini terkaitdengan sifat jasa dimana produksi hingga konsumsi merupakan suatu rangkaianyang tidak dapat dipisahkan dan mengikutsertakan konsumen dan pembeli jasa secara langsung (meski tidak untuk semua jenis jasa). Sebagai suatu bauran elemen elemen tersebutsaling mempengaruhi satu sama lainsehingga bila salah satu tidak tepat pengorganisasiannya akan mempengaruhi strategi pemasaran secara keseluruhan. Sesuaidengan  pendapat dari (Tjiptono, 2005: 43) yang menyatakanbahwa keputusan pembelianproduk jasa dipengaruhi oleh unsur – unsur bauran pemasaran.

Produk  adalah  merupakan  keseluruhan  konsep  objek  atau  proses  yang memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsumen dalam hal ini produk dapat berupa apa saja baik berupa barang atau jasa. Konsumen yang mendapat kepuasan atas produk yang dibelinyacenderung melakukanpembelian ulang produk yang sama dan mereka akan lebih menyukai produk yang  menawarkanmutu, kinerja dan pelengkap inovatif yang terbaik.

Harga yang ditetapkan oleh perusahaan akan menarik sejumlah permintaan yang berlainan,  terlebih  produk  yang  ditawarkan  perusahaan  adalah  produk sekunder yang jumlah  permintaannyaelastis terhadapharga. Harga sebaiknya tidak terlalu tinggi atau rendah, bila harga rendah tidak menguntungkan dan bila harga tinggi akan berpengaruh pada permintaan dan posisi persaingan. Meskipun harga  ditetapkan  tinggi,  apabila konsumen  yang  bersangkutan  benar   benar membutuhkan dan menginginkan pelayanan jasa ini maka  konsumen akan tetap mengkonsumsinya.

Keberadaan lokasi yang mudah dijangkau akan menjadi pertimbangan dan faktor pendorong seorang konsumen untuk membeli. Karena biasanya konsumen akan  merasa malas  untuk  mendatangi  sebuah  perusahaan  bila  keberadaan perusahaan itu  sulit dijangkau, apalagimembeli jasa yang bersangkutan. Sesuai dengan pendapat (swasta dan Handoko,  1997:119)tentang strategi pemasaran yang  selalu  berkembang  sejalan denga gerak  perusahaan  dan  perubahan lingkungan pemasarannya serta perubahan perilakunya dalam membeli.

Promosi sangat erat kaitannya dengan keputusan pembelian yang dilakukan oleh     konsumen.     Dengan       promosi      yang         berulang  –ulang             akan  dapat menumbuhkan tanggapandari konsumen atau menimbulkan dorongan dorongan yang kuat dalam diri konsumen untuk memperoleh nilai atau manfaat dari produk baik barang ataupun jasa yang ditawarkan. Sesuai pendapat dari (Watson dalam swasta dan Handoko, 1997:34)  menjelaskan bila perusahaan ingin memperoleh tanggapan       dari konsumen   tentang produknya,  maka        perusahaan         harus mengadakan periklanan terus menerus.
Pelayanan  adalah   salah   satu   cara   agar   penjualan   jasa   lebih   unggul dibandingkan pesaingnya. Dengan memberikan pelayanan yang berkualitas dan bermutu suatuperusahaan dapat menarik konsumen untuk menggunakan produk baik berupa barang dan jasa. Bila jasa yang mereka nikmati ternyata berada jauh dibawah jasa yang mereka harapkan,  konsumen akan lebih kehilangan minat terhadap pemberi jasa tersebut,sebaliknya jasa yang mereka harapkan memenuhi atau  melebihi  tingkat  kepentingan mereka  akan  cenderung  memakai  kembali produk jasa tersebut.

Syarat  yang  harus  dipenuhi  oleh  perusahaan  agar  dapat  sukses  dalam persaingan adalah berusaha mencapai   tujuan    untuk    menciptakan   dan mempertahankan pelanggan(Tjiptono, 2002 : 19). Agar tujuan tersebut tercapai maka  perusahaan harusberupaya menghasilkan dan menyampaikan barangatau jasa yang diinginkan konsumen serta harus mampu memahami perilaku konsumen pada pasar sasarannya.

Perilaku konsumen dalam proses pengambilan keputusan pembelian jasa meliputi kegiatan yang terdiri dari tahap melakukanpermintaan terhadap jasa dan tahap  penyerahan jasa  dari  produsen  ke  konsumen,  seorang  konsumen  dalam mengkonsumsi produk jasa akan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Factor faktor yang  mempengaruhi  konsumen  untuk mengkonsumsi  produk  jasa  diantaranya kebutuhan terhadap keberadaan produk jasa yang dikehendaki, sertakeyakinan untuk mendapatkan produk jasa yang dikehendaki. Di samping itu unsur unsur eksternal misalnya faktor produk, harga, lokasi, promoasi, pelayanan juga sangat mempengaruhi  keputusan  konsumen  untuk  mengkonsumsi  produk jasa  yang ditawarkan.

PT. Pos merupakan perusahaanperseorangan (Persero)yang bergerak dalam bidang pengelolaan sarana komunikasiyang mengutamakan pelayananterhadap pelanggan, karena perusahaan  tersebut  merupakan  perusahaan  yang  bergerak dalam bidang jasa yang senantiasa  berupaya untuk meningkatkan mutu layanan yang berorientasi kepada kepuasanpelanggan  dengan memperhatikan efisiensi, efektivitas,  dan  produktivitas  sumber  daya serta   kemampuan   usaha  melalui pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pengiriman uang melalui wesel adalah salah satu bentuk jasa yang diberikan oleh kantor  posselain pengiriman surat dan barang, tapi saat ini bisnis wesel sedang menghadapi ujian berat, disamping kendala dari dalam perusahaan yaitu keterlambatan dalam pengiriman kepada konsumen juga karena persaingan yang cukup ketat dengan bank  swastaatau negeri yang memberikan layanantransfer uang lewat ATM juga pemberian kartu kredit yang dapat mempermudah nasabah.

Pada tahun 2000 ke tahun 2001 jumlah pengirim weselmengalami penurunan sebesar1.311.262 lembar, tahun 2001 ke  tahun  2002turun lagi sebesar188.904 lembar, kemudian tahun 2002 ke tahun  2003 ada penurunan jumlah pengirim sebesar302.000 lembar, dan tahun  2003  ke  tahun  2004  turun lagi  sebesar  617  lembar.  Kenaikan  jumlah pengirim wesel dirasa belum maksimal oleh kantor pos karena kenaikannya belum stabil.

Penyebab hal  tersebut  adalah  keluarnya  pelanggan  disamping  juga  sulit memperoleh  pelanggan  baru.  Mereka  beranggapan  bahwa  dengan  mentransfer lewat bank pengiriman uang  lebihcepat, aman sampai tujuan, pengiriman data bisa dilakukan lewat telepon.

Kantor pos sendiri menyadarimasih banyak yang harus dibenahi dalam pengiriman wesel.Akan tetapi kantorpos tidak mau menyerah begitusaja, dan tetap berusahauntuk survive ditengahpersaingan yang cukup ketat agar diwaktu yang akan datang mampu menjaga dan mempertahankan loyalitas pelanggan dan menaikkan volume penjualan.

Berdasarkan   alasan   diatas   maka   peneliti   tertarik   untuk   mengadakan penelitian dengan judul “Beberapa faktor bauran pemasaran yang mempengaruhi keputusan konsumen mengirimwesel di Kantor Pos II Semarang”.

Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Tingkat Kualitas Pelayanan Jasa Pada Pt. Citra Van Titipan Kilat Bandung Tahun 2007 (82)

BAB I 
PENDAHULUAN 

1.1       Latar Belakang Penelitian

Perusahaan pada era globalisasi saat ini menuntut adanya peningkatan manajemen sumber daya yang handal untuk mendukung bisnisnya, mengingat daya saing dan tekanan kompetisi saat ini yang semakin ketat. Oleh karena itu peningkatan keuntungan bukan semata-mata menjadi satu-satunya indikasi kemajuan perusahaan. Perkembangan suatu bisnis atau perusahaan juga harus dilihat dari segi ekonomi, politik, lingkungan sosial, dan teknologi serta kemampuan karyawan dalam mengatasi permasalahan yang terjadi di dalam perusahaan untuk menjamin terhindar dari pertumbuhan yang statis.
Manusia merupakan salah satu kunci keberhasilan suatu perusahaan untuk terus tumbuh dan berkembang guna mencapai goalsyang telah ditetapkan. Sistem pengukuran kinerja yang diterapkan oleh perusahaan mempunyai dampak yang sangat besar terhadap perilaku manusia didalam maupun diluar organisasi. Pada awal abad dua puluh, sistem pengukuran kinerja yang bersifat keuangan dianggap mempunyai peran penting dalam memacu pertumbuhan perusahaan. Namun sekarang ukuran finansial tidak lagi dapat mencukupi untuk menuntun dan mengevaluasi perusahaan melalui lingkungan yang kompetitif. Agar tetap memiliki keunggulan yang kompetitif sehingga dapat terus berkompetisi dalam lingkungan bisnis yang kompleks, maka perusahaan harus benar-benar memfokuskan pada visi-misi-strategi sehingga menjadi proses transformasi kepada tujuan strategis, ukuran, target, dan program kerja yang memberi para eksekutif kerangka kerja yang komprehensif untuk menerjemahkan visi dan strategi perusahaan ke dalam seperangkat ukuran kinerja yang terpadu.
Demi mempertahankan pelanggan dan mendapatkan pelanggan baru diperlukan suatu inovasi atas strategi bisnis yang akan ditetapkan dan diimplementasikan. Inovasi tersebut harus dirasakan sebagai sesuatu yang baru dan berbeda dari yang lain (pesaing). Adapun implementasi inovasi atas strategi dapat berjalan dengan baik apabila ditunjang oleh time scheduling dan action plan yang tepat. Perusahaan dapat melakukan peningkatan melalui strategi pemasaran, dimana strategi pemasaran yang tepat dalam menghadapi permasalahan adalah dengan mengetahui tingkat kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen dapat terpenuhi apabila pelayanan yang diberikan oleh perusahaan telah sesuai atau melebihi harapan pelanggan.

Pendayagunaan pegawai  tidak hanya difokuskan kepada pengurangan biaya tenaga kerja, tetapi juga kepada bagaimana meningkatkan kualitas, mengurangi siklus waktu produksi, dan kebutuhan pemuasan pelanggan. Untuk  kegiatan ini, pegawai membutuhkan data untuk kinerja mereka, misalnya; produk rusak,  pengerjaan kembali produk cacat,  sisa bahan, pengiriman tepat waktu,  waktu pelayanan langganan, dan produk yang dikembalikan oleh konsumen.
Masalah kualitas menjadi sangat penting karena didasarkan pada pertimbangan :
1.      Konsumen dihadapkan pada banyak pilihan produk yang ditawarkan oleh perusahaan lain.
2.      Konsumen akan memilih produk sesuai dengan standar mutu, harga yang wajar, dan waktu pemenuhan kebutuhan yang tepat
3.      Persaingan antar perusahaan semakin ketat dan untuk memenangkan persaingan tersebut maka produk yang dihasilkan oleh perusahaan harus berkualitas
TIKI sebagai salah satu perusahaan jasa pengiriman harus mampu bertahan dari perkembangan zaman dengan cara meningkatkan kualitas pelayanan demi terciptanya kepuasan konsumen, oleh karena itu TIKI mempunyai konsep bisnis berupa jasa pengiriman barang maupun uang ke tempat yang menjadi tujuannya, dengan berusaha untuk terus mendekatkan diri dengan para konsumennya.
Adapun perkembangan TIKI dilihat dari kepemilikan asset gedung yaitu:
1.      TIKI Otto Iskandardinata No. 471-473, sebagai kantor utama di Bandung yang berfungsi sebagai tempat untuk melakukan pengiriman barang-barang/ uang ke luar kota Bandung (operasional outgoing), penerimaan gerai, penerimaan tunai/ kredit, bagian keuangan dan sales, bina bank agen, bagian klaim customer service dan POD (Proof Of Delivery) Outgoing yaitu menginput surat tanda terima terhadap barang atau uang yang terkirim.
2.      TIKI Kopo sebagai kantor cabang pembantu 1 (satu), mempunyai fungsi sebagai tempat untuk menampung barang-barang/ uang yang dikirim dari luar kota Bandung dan melakukan pengantaran ke lokasi tujuan (operasional Incoming) dan POD (Proof Of Delivery) Incoming yaitu untuk menginput surat tanda terima terhadap barang atau uang yang telah dikirim.
3.      TIKI Buah Batu sebagai kantor cabang pembantu 2 (dua), yang berfungsi sebagai tempat bagian umum termasuk didalamnya bagian personalia dan kesekretariatan, dan bagian logistik yang mengatur segala kebutuhan logistik.
Saat ini TIKI mempunyai 58 Gerai yang tersebar di lima wilayah kota Bandung yaitu:
Wilayah
Jumlah Gerai
Bandung Timur
21
Bandung Barat
12
Bandung Selatan
7
Bandung Utara
11
Bandung Tengah
7
Tabel  1.1
Jumlah Gerai di Bandung

TIKI membagi pelanggan ke dalam dua bagian menurut jenis kepentingannya yaitu Pelanggan Incomingdan Pelanggan Outgoing 
1.      Pelanggan Incomingyaitu Pelanggan yang melakukan penerimaan baik barang maupun uang dari luar kota ke Bandung
Jumlah pelanggan Incoming sebanyak 6000 penerimaan/ bulan
2.      Pelanggan Outgoingyaitu pelanggan yang melakukan pengiriman barang maupun uang dari Bandung ke luar kota
Keterangan
Jumlah Transaksi/ Bulan
Relasi Tunai
19000
Relasi Kredit
15000
Relasi Tagih Besok

~ Individu
4000
~ Corporate
500
Relasi Agen
19000
Tabel 1.2
Jumlah pelanggan
Permasalahan yang terjadi sekarang ini adalah adanya persaingan dalam ketepatan waktu yang dijanjikan antar perusahaan pengiriman. Mereka berlomba-lomba mendapatkan pelanggan yang banyak dengan cara memberikan tarif yang murah dan jaminan ketepatan waktu pengiriman. Padahal dengan banyaknya gerai-gerai yang tersebar di seluruh pelosok kota Bandung, TIKI seharusnya menjadi perusahaan panutan bagi perusahaan pengiriman yang menjadi kompetitornya seperti TIKI JNE, Pandusiwi, Dakota Cargo, dll. Karena TIKI telah mengetahui kondisi lingkungan Indonesia umumnya dan kondisi Bandung khususnya lebih awal. Tetapi kenyataannya tidak demikian dan terlihat bahwa perusahaan kurang memperhatikan peningkatan kualitas pelayanan yang seharusnya dilakukan oleh pihak perusahaan. Agar perusahaan dapat menguasai dan mendominasi pasar (market leader), maka yang perlu diketahui saat ini yaitu apakah kualitas pelayanan yang diberikan oleh perusahaan telah sesuai dengan harapan pelanggan atau belum.
Hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan pengiriman khususnya TIKI adalah bagaimana cara memberikan kualitas pelayanan yang sesuai atau melebihi customer expectation dengan memperhatikan waktu pengiriman dan pelayanan
Atas dasar hal tersebut, penulis melakukan penelitian terhadap  kualitas pelayanan yang diberikan TIKI apakah telah sesuai dengan harapan konsumen atau tidak. Pemilihan kota Bandung lebih didasarkan pada kemudahan akses yang dapat dilakukan. Oleh karena itu maka penulis akan melakukan penelitian dengan judul “Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Tingkat Kualitas Pelayanan Jasa Pada PT. Citra Van Titipan Kilat di Bandung Tahun 2007”

Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Monday, October 15, 2012

Pengaruh Pelaksanaan Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara ( Variabel Y = motivasi kerja pegawai, variable X1 = insentif finansial dan variable X2 = insentif non finansial). (81)


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Pegawai adalah aset utama suatu organisasiyang menjadi perencanadan pelaku  aktidari  setiap  aktivitas  organisasi.  Pegawai  mempunyai  pikiran, dorongan perasaan, keinginan, kebutuhan status, latar belakang pendidikan, usia dan jenis kelamin yang heterogenyang dibawa ke dalam organisasiperusahaan. Pegawai bukan mesin, uang, dan materialyang sifatnya  pasif dan dapat dikuasaiserta diatur sepenuhnya dalam mendukung tercapainyatujuan organisasi.

Salah satu permasalahan penting yang dihadapioleh para pimpinan adalah bagaimana dapat  meningkatkanproduktivitas kerja pegawainya sehinggadapat mendukung keberhasilan pencapaian  tujuan organisasi. Pimpinan atau manajer yang baik adalah yang mampu menciptakansuatu kondisi sehinggaorang secara individu  atau kelompok dapat bekerja dan mencapai produktivitas kerja  yang tinggi.  Permasalahan  peningkatan produktivitas  kerja  erat  kaitannya  dengan permasalahan       bagaimana memotivasi karyawan, bagaimana pengawasan dilakukan, dan bagaimana cara mengembangkan budaya kerja yang efektif serta bagaimana  menciptakan   lingkungan   kerja  yang  nyaman dan  kondusif,  agar karyawan  dapat  dan  mau  bekerja  optimal   dan  sehingga  dapat mendukung pencapaian tujuan perusahaan.

Memotivasi karyawan untuk dapat meningkatkan produktivitas kerjanya merupakan   salah  sat tanggung   jawab   pimpinan perusahaan  agar   tujuan perusahaan dapat tercapai.Motivasi dapat diartikan sebagai suatu daya pendorong (driving force)  yang  menyebabkan orang berbuat sesuatuatau yang diperbuat karena takut akan sesuatu.  Misalnya  ingin naik pangkat atau naik gaji,maka perbuatannya akan menunjang pencapaian  keinginan tersebut. Pendorongdalam hal  tersebut  adalah  bermacam-macam  faktor  diantaranya  faktor  ingin  lebih terpandang  diantara  rekan  kerja  atau  lingkungan  dan  kebutuhannya untuk berprestasi.

Berdasarkan  teori   motivasi  Maslow,  adanya  kebutuhan  yang   harus dipenuhi sesuai dengan tingkatannya mempengaruhi motivasi kerja seseorang. Motivasi  seseorang melakukan   suatu   pekerjaan  adalah  mengharapkan  suatu penghasilan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya tersebut. Beberapafaktor yang  memperngaruhi  motivasi  kerja pegawai  diantaranya  adalah  penghasilan (gaji), promosi, insentif, kondisikerja dan sebagainya.

Insentif adalah  suatu  alat  penggerak  yang  penting.  Seorang  pegawai cenderung untuk berusaha lebih giat apabila balas jasa yang diterima memberikan kepuasan terhadapapa yang  diharapkan. Dengandemikian pemberian insentif akan lebih memotivasi pegawai untuk meningkatkan produktivitas kerjanya.

Dinas Pendapatan Provinsi  Sumatera Utara  adalah  suatu  instansi  yang mengemban misi meningkatkan  kemandirian daerah dalam pembiayaan penyelenggaraan  Pemerintahan Umum  dan  Pembangunan  serta  meningkatkan kualitas  pelayanan  yang  optimal.  Untuk dapat  melaksanakan  misi  ini,  makamotivasi kerja pegawai memegang perananyang sangat penting dan menentukan pencapaian visi dan misi Dinas Pendapatan Propinsi Sumatera Utara.

Untuk meningkatkan motivasikerja pegawai dalamupaya mencapai misi tersebut, Dinas Pendapatan ProvinsiSumatera Utara memberikan insentifkepada pegawai   berupa penghargaan atas segala  jerih    payah  pegawai  dalam melaksanakan  tugas  dalam memberikan  pelayanan  kepada  publik.  Pemberian insentif adalah diluar gaji, berupa uang yang diberikanper tiga bulan,asuransi (jaminan sosial tenaga kerja) dan tunjangan dengan besaranberubah-ubah sesuai dengan kinerja.

Tabel 1.1. Target dan Realisasi Pendapatan DaerahSumatera Utara dari
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah,2001 2006



Tahun

Target (Rp.)

Realisasi (Rp.)

%

2001

380.492.970.000

403.465.741.654

106,04
2002
539.516.561.000
591.217.276.912
109,58
2003
774.456.900.000
878.899.847.356
113,49
2004
1.110.052.596.500
982.413.399.000
88,50
2005
1.250.370.750.000
1.100.544.910.858
88,02
2006
1.772.566.270.820
1.672.374.714.000
94,35
Sumber: Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2006.


Dari Tabel 1.1. dapat dilihat bahwa realisasipendapatan daerah SumateraUtara  yang berasal  dari  pajak  daerah  dan  retribusi  daerah  yang  merupakan tanggungjawab Dinas Pendapatan Sumatera Utara, pada tahun2004 dan 2005 menunjukkan penurunan. Hal ini berhubungan dengan peningkatan target setiap tahun sebagai akibat peningkatan  kebutuhan       pendanaan    pembangunan di SumateraUtara. Fakta masalah di lapangan adalah bahwa pegawai bertugas untuk menjumpai setiap wajib pajak dengan target tertentu. Namun sering kali petugas yang  bersangkutan  tidak  dapat  mencapai  target  wajib  pajak tersebut  dengan berbagai  alasan,  terutama  jika  tidak  ada  insentif  finansial  yang diperolehnya apabila mencapai target tersebut. Studiawal tentang motivasi kerja pegawai Dinas Pendapatan Sumatera Utara, menunjukkan bahwa motivasi kerjapegawai belum optimal karena  berhubungan dengan gaji yang diterima. Pegawai menilaigaji yang diterima belum sesuai dengan hasil pekerjaanyang dicapai. Oleh karena itu Dinas Pendapatan Sumatera Utaraharus  meningkatkan  motivasipegawai agar targetdapat tercapai. Dalam upaya meningkatkan motivasi kerja pegawai tersebut,Dinas Pendapatan Sumatera Utara memberikan insentif kepada pegawai.

Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini