Thursday, November 1, 2012

Pengaruh Dimensi Kualitas Layanan terhadap Tingkat Kepuasan Nasabah PT. Bank Mega Tbk Cabang Makassar. (Ket. Y = Kepuasan nasabah, X1 = Tangible, X2 = Reliability , X3 = Responsiveness, X4 = Assurance, X5 = Empathy) (86)

BAB I 
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang
Lembaga perbankan sebagai salah satu lembaga keuangan yang ada di negara kita memiliki peran yang sangat penting, yaitu sebagai penunjang kegiatan roda perekonomian nasional dan sebagai pendukung laju pertumbuhan ekonomi terutama untuk memacu perbangunan nasional. Saat ini lembaga keuangan merupakan salah satu tulang punggung Negara dalam menstabilkan kondisi keuangan. Perbankan dalam operasionalnya dengan menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan selanjutnya disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman. Melihat peran pokok perbankan yang penting sebagai lembaga perantara keuangan seperti yang telah dijelaskan, maka hal dasar yang sangat dibutuhkan oleh pihak perbankan saat ini unttk dapat menjalankan peran penting tersebut adalah kepercayaan dan keyakinan dari masyarakat atas dunia perbankan.
 
Kepercayaan yang dimaksud adalah masyarakat tidak hanya mempercayai akan fungsi dan peran dari perbankan itu sendiri, tetapi bagaimana perbankan itu mampu melayani nasabah dan masyarakat dan menjadi suatu kesatuan kemitraan yang saling membutuhkan sehingga kepercayaan yang masyarakat berikan untuk dapat menyimpan dananya serta bank dapat memberikaan suatu perlindungan dan jaminan atas dana  tersebut.
Disamping itu, pihak perbankan juga mengharapkan masyarakat dapat percaya bahwa bank akan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dalam hal keuangan baik itu masalah pendanaan maupun pembiayaan. Itulah sebabnya saat ini pihak perbankan berlomba-lomba untuk selalu dapat memberikan pelayanan yang terbaik dan memuaskan bagi setiap kalangan masyarakat yang akan mampu yang telah berhubungan dengan dunia perbankan.

Pelayanan prima (service excellent) bagi nasabah, di luar kinerja dan indikator keuangan, seperti total asset, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio), kredit bermasalah (Non Performing Loans), dan Loan To Deposit Ratio, merupakan faktor yang menjadi pertimbangan dalam memilih bank. Faktor pelayanan menjadi begitu sangat penting ketika persaingan antar bank kian ketat. Seperti yang terjadi saat ini, ketatnya regulasi perbankan, adanya tuntutan internasional nuntuk mengadopsi praktek good governance, dan standar perbankan internasional semacam basel II Accord mendorong bank-bank melakukan pembenahan baik dari segi operasional maupun manajemen resiko.
Ketatnya regulasi tersebut juga berdampak pada sisi penyaluran kredit kepada pihak ketiga. Dari sisi penghimpunan dana pun tidaklah mudah bagi bank untuk mendapatkan nasabah, baik untuk produk tabungan maupun produk deposito sehingga bank harus bersaing ketat dalam memberikan pelayanan agar tetap dapat mempertahanankan nasabah lama dan berusaha mendapatkan nasabah yang baru.
Kualitas layanan adalah salah satu atribut penting dalam industri jasa, seperti perbankan, di samping masalah keamanan dan kepastian, serta harga (yang sesuai dengan kualitas). Pelayanan yang berkualitas tentu saja tidak sebatas senyum ramah dari petugas teller  atau customer service saja tetapi lebih dari itu.
Menurut Parasuraman et.al (dalam lupiyoadi, 2006) ada lima dimensi yang relevan untuk menjelaskan kualitas pelayanan yang di kenal dengan model SERVQUAL yaitu reliability, responsiveness, assurance, empathy, dantangibles. Kelima dimensi kualitas pelayanan tersebut merupakan kunci utama untuk meningkatkan kepuasan nasabah yang pada akhirnya berujung pada loyalitas nasabah.
Pengalaman membuktikan, nasabah-nasabah yang puas dan loyal akan membangun customer based yang lebih kokoh buat masa depan sebuah bank. Dengan memperbesar customer based diharapkan nasabah tidak rentan menghadapi perubahan suku bunga dan bank pun masih bisa memperoleh margin yang baik. Pada akhirnya bank yang sehat dan kokoh akan memberi dampak yang positif bagi perekonomian nasional.
Sektor perbankan mempunyai posisi yang strategis sebagai lembaga intermediasi yang menunjang perekonomian nasional. Oleh karena itu peranan perbankan nasional termasuk perbankan syariah perlu di tingkatkan sesuai fungsinya dalam menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat, serta memberikan pelayanan jasa perbankan lainnya.
Sejalan dengan upaya restrukturuksasi perbankan yang sedang dilaksanakan dewasa ini, pemerintah telah mengambil langkah-langkah untuk membangun kembali sistem perbankan yang sehat dalam rangka mendukung program pemulihan dan kebangkitan ekonomi nasional. Salah satu upaya yang di lakukan untuk mengoptimalkan fungsi sistem perbankan adalah pengembangan sistem perbankan syariah.
Dengan di berlakukannya Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan, perbankan syariah mendapat kesempatan yang lebih luas untuk menyelenggarakan kegiatan usaha, termasuk pemberian kesempatan kepada bank umum konvensional untuk membuka kantor cabangnya yang khusus melakukan kegiatan berdasarkan prinsip syariah. Pemberian kesempatan pembukaan cabang berdasarkan prinsip syariah dilakukan dalam upaya meningkatkan jaringan perbankan syariah yang di lakukan secara bersamaan dengan upaya pemberdayaan perbankan syariah yang sudah ada. Dengan upaya tersebut diharapkan akan mendorong perluasan jaringan kantor, pengembangan pasar uang antar bank syariah, peningkatan kualitas sumberdaya manusia, dan kinerja bank syariah yang akhirnya akan menunjang pembentukan landasan perekonomian yang lebih tangguh.
PT. Bank Mega Tbk Cabang Makassar yang merupakan salah satu perusahaan jasa perbankan yang melayani penghimpunan maupun peminjaman dana baik berupa setoran tunai, pengiriman uang, giro, deposito, tabungan, maupun perkreditan. Bank Mega memiliki jaringan hampir di seluruh nusantara yang berkantor pusat di Jakarta. PT. Bank Mega Tbk Cabang Makassar dalam memberikan pelayanan kepada nasabahnya berpedoman pada standar layanan Bank yang ditetapkan di kantor pusat bank Mega. Oleh karena itu, Bank Mega yang peduli dengan kualitas dan layanan dan kepuasaan nasabahnya. Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada PT. Bank Mega Tbk Cabang Makassar dalam bentuk penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Dimensi Kualitas Layanan Terhadap Tingkat Kepuasaan Nasabah PT. Bank Mega (Persero) Tbk. Cabang Makassar”.

Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Analisis Segmentasi Mobil Toyota Avanza Terhadap Peningkatan Penjualan Pada Pt. Hadji Kalla Cabang Bulukumba ( Ket.: Y = Penjualan, X1 = Jenis Produk, X2 = Gaya Hidup, X3 = Saluran Distribusi) (85)

B A B  I
P E N D A H U L U A N


1.1. Latar Belakang
Perusahaaan sebagai salah satu lembaga perekonomian  dituntut  secara aktif di dalam pelaksanaan pembangunan. Melalui aktivitas  ekonomi, perusahaan dapat memberikan pelayanan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang beraneka ragam, baik kebutuhan akan pelayanan jasa maupun kebutuhan akan produk/barang. Bagi  perusahaan yang menghasilkan produk, tak pelak lagi produk tersebut  memegang peranan penting jika dikaitkan dengan tujuan perusahaan.
Pada dasarnya perusahaan mengarahkan tujuannya untuk  memperoleh keuntungan yang optimal dan menjalankan operasi perusahaan secara kontinyu. Untuk memperoleh keuntungan dari setiap  aktivitas yang dilakukan perusahaan, maka perusahaan melakukan berbagai usaha dan strategi segmentasi pasar. Usaha yang dilakukan perusahaan antara lain menekan biaya produk dan biaya pemasaran,  memproduksi produk-produk yang banyak diminati konsumen, meningkatkan mutu produk, menjual produk dengan harga yang   terjangkau, pemberian pelayanan yang baik, dan sebagainya. Sedangkan strategi segmentasi pasar yang dilakukan adalah strategi pasar regional dan strategi pasar nasional.
Strategi segmentasi pasar ini adalah salah satu dari beberapa  kegiatan manajemen yang mempunyai peranan yang sangat penting sebab merupakan penunjang langsung terhadap kegiatan perusahaan untuk memperoleh laba yang optimal dari hasil penjualan yang maksimal dan dengan biaya tertentu. Strategi segmentasi pasar merupakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan omzet penjualan.

Dalam rangka mencapai penjualan yang maksimal, maka produk yang ditawarkan kepada konsumen harus dapat memenuhi kebutuhan dan selera konsumen dengan memperhatikan tingkat ekonomi masyarakat.
PT. Hadji Kalla Cabang Bulukumba merupakan perusahaan  yang bergerak di bidang jasa penjualan kendaraan. Karena itu, strategi segmentasi pasar sangat diperlukan oleh PT. Hadji Kalla Cabang Bulukumba dalam memasarkan kendaraan. Untuk itu perlu diketahui strategi dan kebijaksanaan bagaimana yang harus ditempuh perusahaan, sehubungan dengan pemasaran kendaraan dalam menjangkau konsumen. 
Peranan pemasaran sangat menentukan dalam memasarkan  kendaraan ini agar dapat sampai ke tangan konsumen akhir. Hal ini disebabkan karena kendaraan ini bukan saja dibutuhkan untuk  segolongan kecil masyarakat tetapi untuk semua golongan dalam masyarakat.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk  memilih judul "Analisis Segmentasi Mobil Toyota Avanza Terhadap Peningkatan Penjualan pada PT. Hadji Kalla Cabang Bulukumba". 
Menurut Manullang (2004:470), segmentasi pasar adalah suatu aduan yang dibangun dengan membaurkan berbagai  masukan (produk, saluran pemasaran, dan sistem distribusi fisik, pengiklanan,  kewiraniagaan, gaya hidup, promosi lain dan harga).      

Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pengaruh Program Diklat, Motivasi Kerja Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bank Bpd .... (Ket : Y= Kinerja Karyawan, X1 = Program Diklat , X2 = Motivasi, X3 = Budaya Organisasi ) (84)

Kondisi perbankan yang akhir-akhir ini masih sulit diprediksi, memaksa setiap manajemen bank untuk menetapkan berbagai langkah dan kebijakannya dengan lebih seksama agar setiap target yang telah ditentukan dapat dicapai dengan baik. Dua hal pokok yang sangat dominan mempengaruhi kebijakan perbankan secara umum adalah adanya perkembangan Non Performing Loan yang cenderung semakin meningkat tajam dan adanya indikasi Negative Spread yang hampir-hampir sukar dihindari operasional perbankan. Dalam kondisi seperti demikian, maka sangat diperlukan sekali suatu performance karyawan dalam meningkatkan produktivitas kerja yang pada akhirnya menimbulkan motivasi kerja tersendiri bagi karyawan melalui adanya pandangan kesamaan akan budaya organisasi, serta program diklat yang baik. Hal ini dimaksudkan dan bertujuan dalam mengantisipasi berbagai kesulitan dalam menyesuaikan dengan berbagai kebijakan yang harus ditempuh guna mencapai suatu kategori bank yang baik.

            Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh dari variabel program diklat, motivasi kerja dan budaya organisasi dalam peningkatan kinerja karyawan. Penelitian ini bersifat verifikatif dan deskriptif yang dilakukan di BPD Kaltim. Populasi dalam penelitian adalah para karyawan BPD Kaltim pada bagian pemasaran, kredit dan costomer service. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode proporsional stratified random sampling, dan Tehnik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda (multiple linier regression).

            Hasil penelitian menunjukkan variabel program diklat, motivasi kerja dan budaya organisasi secara bersama-sama mempengaruhi kinerja karyawan di BPD Kaltim. Dan secara umum budaya organisasi merupakan faktor yang sangat penting terhadap peningkatan kinerja karyawan di BPD Kaltim, karena budaya organisasi di BPD Kaltim telah menjadi sistem yang mendorong meningkatkan kinerja karyawan.
­­­­­­­­­­­­­­­­­_____________________
­­­­­­­­­­­­­­­­­Kata kunci : Program diklat, motivasi kerja, budaya organisasi, kinerja karyawan

Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini